Jumat, 24 April 2009

Panduan Instalasi Sistem PHP

Panduan Instalasi Sistem PHP


Tulisan berikut akan memandu Anda menginstal PHP beserta database dan webservernya. Yang dipakai di sini terutama adalah software gratis yang tersedia uintuk didownload sehingga siapa pun yang memiliki akses Internet bisa memperolehnya. Untuk mempermudah Anda, semua installer PHP, Apache, MySQL, dan juga PostgreSQL yang disebutkan di sini juga telah disertakan dalam MWCD 02.

Untuk menjalankan sistem PHP, dibutuhkan tiga komponen. Yang pertama adalah webserver, karena PHP adalah sebuah bahasa pemrograman server-side (dijalankan di sisi server). Yang kedua adalah program PHP itu sendiri. Program inilah yang akan memroses skrip-skrip PHP kita sehingga dapat berjalan dan mengeluarkan hasil. Program PHP dapat berupa program yang berdiri sendiri maupun berupa modul pada webserver. Yang ketiga adalah server database. Ini sebetulnya tidak wajib, tapi amat amat umum dipakai bersama PHP, untuk menyimpan data-data kita/pengunjung agar nanti dapat diproses kembali.

Sekarang kita akan menginstal ketiganya. Urutan yang umum adalah webserver, server database, baru PHP.
1. Platform

Pertama-tama, tentukan dulu Anda hendak menjalankan sistem PHP di platform apa. PHP amat portabel dan berjalan di berbagai OS: telah tercatat tak kurang dari Windows, Unix (Linux, FreeBSD, Solaris—dan nama-nama sistem Unix lain yang mungkin asing di telinga Anda), Macintosh (termasuk OS X yang terbaru), OS/2, dan VMS. Webserver dan server database juga ada yang berjalan di Windows. Bahkan Anda juga nanti, jika mau, dapat menjalankan server database dan webserver+PHP di dua mesin yang berbeda OS.

Bila Anda seperti kebanyakan orang yang hanya punya satu komputer/partisi OS Windows, ke nomor 2. Jika ingin mencoba-coba, atau memang sudah memiliki Linux, ke nomor 3. Jika OS lain, nomor 4.
2. Windows

Apache, PHP, dan MySQL dapat berjalan di Windows 95/98/Me, NT, maupun 2000/XP. Sekarang, tentukan pilihan Anda berikutnya: ingin menggunakan cara termudah dengan PHPTriad yang akan menginstal ketiga komponen PHP, Apache, dan MySQL (plus bonus Perl) sekaligus atau menginstal masing-masing komponen secara terpisah. Keuntungan cara pertama: amat mudah, hanya memakan waktu dua menit. Keuntungan cara kedua: Anda dapat belajar lebih menditel cara instalasi dan dapat memilih menggunakan webserver/database selain Apache/MySQL.

Jika memilih cara pertama, ke nomor 5. Jika cara kedua, nomor 6.
3. Linux

Catatan: di panduan ini hanya akan dibahas Red Hat Linux. Juga, panduan ini mengasumsikan Anda memiliki akses root. Baik Apache, PHP, MySQL tidak wajib diinstal oleh root, tapi demi kesederhanaan pembahasan, yang disinggung hanyalah instalasi oleh root.

Ada beberapa pilihan cara menginstal di Linux, bergantung pada distribusi yang dipakai, namun umumnya dengan binary RPM atau langsung dari source. Keuntungan cara pertama, cepat dan praktis. Keuntungan cara kedua, Anda dapat menyesuaikan konfigurasi webserver secara lebih rinci dan belajar lebih banyak mengenai proses building Apache/PHP/MySQL.

Jika Anda ingin menginstal dari paket binary RPM, ke nomor 7. Jika ingin menginstal dari source, ke nomor 8.
4. Sistem Operasi Lain

Maaf, tidak dibahas dalam panduan ini. Jika menggunakan FreeBSD, bisa melihat kumpulan ports yang disediakan FreeBSD. Jika menggunakan Unix lain, bisa mengkompile Apache, PHP, dan MySQL dari source code. Jika menggunakan QNX, jangan lupa baca petunjuk di INSTALL distribusi PHP.

Selesai. Ke nomor 99.
5. Paket PHPTriad (Termudah, 2 Menit)

PHPTriad adalah paket untuk Windows yang berisi Apache, MySQL, PHP, dan juga Perl. Semua yang dibutuhkan untuk mulai mencoba bermain-main dengan PHP.

Langkah pertama: Klik pilihan software > Semua paket > phptriad dari menu utama CD lalu download file installer .EXE-nya. Atau, download installer PHPTriad terbaru dari www.phpgeek.com.

Langkah kedua: Selesai didownload, jalankan instaler dengan dobel klik atau Enter. Tekan tombol Next untuk menyetujui perjanjian. Instaler akan mengekstrak semua file hingga selesai. Tekan tombol Close.

Langkah ketiga: Anda sekarang akan melihat Program Group PHPTriad di Start Menu. Pilih menu Start Apache. Sebuah window teks akan muncul bertuliskan “Apache/1.3.x (Win32) running…” Jangan tutup window ini kecuali ingin memberhentikan Apache. Selama bermain-main dengan PHP, Anda terus membutuhkan Apache. Minimize saja window Apache ini. Di tahap ini Anda sebetulnya sudah bisa mencoba skrip PHP. Tapi kita akan menjalankan MySQL dulu.

Langkah keempat: Jalankan MySQL dengan memilih Start Menu > Programs > PHPTriad > Start MySQL. Window teks yang serupa juga akan muncul lalu hilang dalam beberapa detik. Namun server MySQL telah berjalan, dapat Anda cek di Task Manager.

Langkah kelima: Cek Apache dengan membuka browser dan mengetikkan alamat http://localhost. Jika muncul halaman dengan tulisan “Welcome to PHPTriad…” maka instalasi berhasil.

Langkah keenam: Cek MySQL dengan mengklik link PHPMyAdmin di bagian bawah halaman Welcome. Jika Anda melihat halaman frame dengan tulisan “Welcome to phpMyAdmin 2.x.x…” maka instalasi berhasil.

Konfigurasi Apache berada di c:\apache\conf. Anda menaruh skrip-skrip PHP di c:\apache\htdocs. Parameter koneksi database MySQL: username='root', host='localhost', password='' (string kosong). Sebaiknya Anda nanti memberi password pada user MySQL dengan program mysqladmin. Lihat manual MySQL untuk jelasnya.

Nanti, setiap saat Anda ingin bermain-main dengan PHP, jalankan dulu Apache dan MySQL seperti diterangkan di atas. Di NT/2000/XP, keduanya dapat berjalan otomatis saat komputer dihidupkan, namun caranya di luar cakupan panduan ini. Silakan melihat panduan dari PHPTriad.

Selesai. Ke nomor 99.

Troubleshooting:

* Jika window Apache di langkah ketiga hilang setelah beberapa detik, atau di langkah kelima Anda tidak mendapatkan halaman Welcome PHPTriad, maka kemungkinan ada webserver lain yang sedang berjalan, misalnya IIS. Solusinya, hentikanlah dulu IIS. Di Windows 2000/XP, caranya: pilih Start Menu > Programs > Administrative Tools > Services. Stop entri World Wide Web Publishing Service.
* Jika window MySQL di langkah keempat hilang setelah beberapa detik, tapi di langkah keenam ternyata gagal dan muncul tulisan “Warning: MySQL Connection Failed…”, maka MySQL gagal berjalan. Cobalah menjalankan MySQL secara manual. Caranya: pilih Start Menu > Run lalu ketikkan c:\apache\mysql\bin\mysqld --console. Anda akan melihat window teks terbuka dan muncul tulisan “ready for connections”. Namun window ini jangan ditutup, cukup diminimize.

6. Webserver Apache di Windows (5–10 menit)

Kita akan terlebih dahulu menginstal komponen pertama: webserver. Ada beberapa pilihan webserver di Windows, gratis maupun komersial. Bahkan Windows NT/2000/XP sudah memiliki webserver IIS secara default. Namun panduan ini hanya akan membahas Apache. Keuntungan memakai Apache: relatif aman, tersedia di Windows maupun platform lain (sehingga Anda mudah menyesuaikan diri di lingkungan berbeda), dan amat populer (sehingga Anda mudah mencari sesama pemakai Apache dan bertanya kepada mereka).

Langkah pertama: Klik pilihan software > Semua paket > apache dari menu utama CD lalu download file installer .msi-nya. Atau, download installer Apache terbaru dari httpd.apache.org. Catatan: jika Anda menggunakan Windows yang lebih lama (95/98), maka Anda perlu mendownload paket Microsoft Installer dulu dari situs Microsoft sebelum dapat menjalankan file .msi.

Langkah kedua: Selesai didownload, jalankan instaler dengan dobel klik atau Enter. Tekan tombol Next, pilih I accept, Next, Next. Masukkan isian Network Domain dengan localdomain, isian Server Name dengan localhost, dan Administrator’s Email Address dengan webmaster@localhost. Jika Anda menggunakan NT/2000/XP, pilihlah bulatan Run as Service untuk menjalankan Apache secara otomatis di setiap komputer dihidupkan. Tekan Next. Pilih bulatan Complete. Tekan Next, Next, dan Install. Instaler akan mengekstrak semua file hingga selesai. Tekan tombol Finish.

Langkah ketiga: Di NT/2000/XP, Apache sekarang seharusnya sudah berjalan otomatis. Di Windows 95/98/Me, lakukan sbb: pilih Start Menu > Programs > Apache HTTP Server > Control Apache Server > Start. Anda akan melihat window teks bertuliskan “Apache/1.3.x (Win32) running…” Jangan tutup window ini kecuali ingin memberhentikan Apache. Selama bermain-main dengan PHP, Anda terus membutuhkan Apache. Minimize saja window Apache ini.

Langkah keempat: Cek Apache dengan membuka browser dan mengetikkan alamat http://localhost. Jika muncul halaman dengan tulisan “Not Acceptable” maka instalasi berhasil.

Konfigurasi Apache berada di c:\Program Files\Apache Group\apache\conf. Anda menaruh skrip-skrip PHP di c:\Program Files\Apache Group\apache\htdocs.

Ke nomor 9 untuk menginstal MySQL.

Troubleshooting:

* Jika di langkah keempat muncul halaman lain, kemungkinan ada webserver lain yang juga berjalan (misalnya: IIS). Solusinya, hentikan dulu IIS. Di Windows 2000, caranya: pilih Start Menu > Programs > Administrative Tools > Services. Stop entri World Wide Web Publishing Service.

7. Webserver Apache di Linux versi RPM (2 menit)

Di Unix/Linux tentu saja terdapat banyak pilihan webserver, baik gratis maupun komersial. Namun, karena Apache yang terpopuler, fleksibel, dan relatif aman, maka panduan ini hanya akan membahas Apache.

Apache praktis selalu tersedia di semua distribusi Linux. Namun coba cek apakah paket apache sudah terinstal:

# rpm -q apache

Jika muncul tulisan “apache-1.3.xx” maka berarti Apache sudah terinstal. Jika muncul tulisan “package apache is not installed” maka Anda perlu menginstal RPM Apache. Caranya:

Langkah pertama: masukkan CD instaler Red Hat.

Langkah kedua: cd ke direktori RedHat/RPMS/i386. Direktori ini mungkin berbeda di versi RedHat yang Anda pakai, tapi intinya kita ingin mencari file apache-1.3.xx-y.i386.rpm, dengan xx dan y adalah kode versi dan rilis. Di RedHat 6.2, misalnya, versi Apache yang diberikan 1.3.12. File ini kemudian kita instal dengan cara:

# rpm -Uvh apache-1.3.xx-y.i386.rpm

Langkah ketiga: Jalankan Apache dengan mengetikkan:

# /etc/rc.d/init.d/httpd start

Langkah ketiga: Cek Apache dengan cara mengetikkan lynx http://localhost atau membuka alamat URL tersebut dari browser Netscape. Jika muncul halaman “Not Acceptable” berarti instalasi berhasil.

Anda menaruh skrip-skrip PHP di /home/httpd/htdocs.

Ke nomor 10 untuk instalasi MySQL.
8. Webserver Apache untuk Linux versi source (15–30 menit)

Di Unix/Linux tentu saja terdapat banyak pilihan webserver, baik gratis maupun komersial. Namun, karena Apache yang terpopuler, fleksibel, dan relatif aman, maka panduan ini hanya akan membahas Apache.

Langkah pertama: Klik pilihan software > Semua paket > apache dari menu utama CD lalu download file installer .tar.gz-nya. Atau, download tarball Apache terbaru dari httpd.apache.org.

Langkah kedua: Selesai didownload dan ditaruh ke direktori tertentu, ekstrak tarball ini dengan perintah:

# tar xfz apache_1.3.22.tar.gz -C /usr/src

Perintah tersebut akan mengekstrak file-file ke direktori /usr/src. Selanjutnya:

Langkah ketiga:

# cd /usr/src/apache_1.3.22
# ./configure --prefix=/usr/local/apache --enable-shared=max

Proses building tahap pertama adalah menjalankan skrip configure seperti di atas. Ada banyak opsi yang bisa dipilih, antara lain apakah ingin modul-modul Apache disatukan ke dalam satu binary (statik) atau terpisah dan diload pada waktu run-time (dinamik/DSO), lalu apakah ingin menginstal juga modul proksi, dsb. Demi kesederhanaan, kita hanya akan memasukkan dua opsi: --prefix dan --enable-shared. Ingin mengetahui arti opsi-opsi ini? Ketikkan ./configure --help | less.

Langkah keempat: Setelah configure selesai, ketikkan:

# make

Inilah proses kompilasi yang sesungguhnya. Proses ini akan memakan waktu antara 3–15 menit, bergantung kecepatan komputer. Setelah selesai dan kembali ke prompt:

Langkah kelima:

# make install

Ini proses mengkopi file-file hasil kompilasi ke tujuan akhir. Setelah instal berhasil, binary Apache akan berada di /usr/local/apache/bin/httpd, konfigurasi Apache ada di /usr/local/apache/conf/httpd.conf. Skrip-skrip PHP ditaruh di /usr/local/apache/htdocs.

Langkah keenam: Edit file httpd.conf. Minimal, ganti baris Group menjadi sbb:

Group nobody

Langkah ketujuh: Jalankan Apache dengan mengetikkan:

# /usr/local/apache/bin/apachectl start

Langkah kedelapan: Cek Apache dengan cara mengetikkan lynx http://localhost atau membuka alamat URL tersebut dari browser Netscape. Jika muncul halaman “Not Acceptable” berarti instalasi berhasil.

Ke nomor 11 untuk instalasi MySQL.
9. MySQL di Windows (5 menit)

Langkah pertama: klik pilihan software > Semua paket > mysql dari menu utama CD lalu ambil file mysql-3.23.42.win.zip. Atau download MySQL for Windows terbaru dari www.mysql.com.

Langkah kedua: Buka file .zip ini dengan menekan dobel klik. Anda butuh Winzip atau program pembaca .ZIP lain. Ekstraklah ke direktori sementar, misalnya: c:\tmp. Di Winzip, tekan tombol Extract dan isikan c:\tmp di isian Extract To.

Langkah ketiga: buka folder c:\tmp, dobel klik setup.exe.

Langkah keempat: Tekan Next, Next, Next, Next. Instaler akan mengkopikan file-file ke c:\mysql. Tekan Finish.

Langkah kelimat: Jalankan server MySQL dengan melakukan sbb. Pilih Start Menu > Run. Ketikkan c:\mysql\bin\mysql --console. Anda akan melihat window teks terbuka berisikan tulisan “ready for connections”. Jangan tutup window ini, minimize dan biarkan berjalan.

Ke nomor 12 untuk instalasi PHP.
10. MySQL di Linux versi RPM (2–5 menit)

Red Hat sejak versi 7.0 telah menyediakan paket MySQL di distribusinya. Pastikan Anda telah menginstal paket-paket mysql-*. Lakukan jika belum, caranya sama seperti menginstal paket Apache. Di RedHat 6.x, Anda dapat mencari paket MySQL di CD Power Tools atau di situs mysql.com. Jika tidak, Anda dapat menginstal MySQL dari source. Lihat nomor 11.
11. MySQL di Linux versi source code (20–30 menit)

Langkah pertama: Klik pilihan software > Semua paket > mysql dari menu utama CD lalu download file tarball .tar.gz-nya. Atau, download tarball PHP terbaru dari www.mysql.com.

Langkah kedua: Selesai didownload dan ditaruh ke direktori tertentu, ekstrak tarball ini dengan perintah:

# tar xfz mysql-3.23.43.tar.gz -C /usr/src

Perintah tersebut akan mengekstrak file-file ke direktori /usr/src. Selanjutnya:

Langkah ketiga:

# cd /usr/src/mysql-3.23.43
# ./configure –prefix=/usr/local/mysql

Proses building tahap pertama adalah menjalankan skrip configure seperti di atas. Ada beberapa opsi yang bisa dipilih, namun demi kesederhanaan, kita hanya akan memasukkan satu opsi: --prefix. Ingin mengetahui arti opsi tersebut dan opsi-opsi lainnya? Ketikkan ./configure --help | less.

Langkah keempat: Setelah configure selesai, ketikkan:

# make

Inilah proses kompilasi yang sesungguhnya. Proses ini akan memakan waktu antara 10–30 menit, bergantung kecepatan komputer Anda. Setelah selesai dan kembali ke prompt:

Langkah kelima:

# make install

Ini proses mengkopi file-file hasil kompilasi ke tujuan akhir.

Langkah keenam: Jalankan /usr/local/mysql/bin/mysql_install_db. Skrip ini akan menyiapkan database administrasi. Setelah itu, jalankan MySQL dan berikan password pada user root MySQL dengan perintah:

# /usr/local/mysql/bin/safe_mysqld &
# /usr/local/mysql/bin/mysqladmin –u root password RAHASIA

Jangan lupa tanda & di baris perintah pertama. Ganti RAHASIA dengan password yang sesungguhnya.

MySQL telah terinstal. Ke nomor 14 untuk instalasi PHP.
12. Instalasi PHP di Windows (5–15 menit)

Langkah pertama: klik pilihan software > Semua paket > php dari menu utama CD lalu ambil file php-4.0.6-Win32.zip, atau download PHP for Windows terbaru dari www.php.net.

Langkah kedua: dobel klik untuk membuka file .zip ini. Catatan: Anda perlu menginstal Winzip atau program pembuka ZIP lain terlebih dahulu.

Langkah ketiga: Ekstrak semua file yang terdapat di dalamnya. Dengan Winzip, Anda dapat melakukan sebagai berikut: tekan ikon Extract, dan masukkan c:\php ke isian Extract To. Tekan tombol Extract.

Langkah keempat: Kopikan file php.ini-dist ke direktori Windows Anda (c:\windows atau c:\winnt). Gantilah namanya menjadi php.ini.

Langkah kelima: Buka file php.ini tersebut di Notepad. Carilah string extension_dir dan ubah menjadi:

extension_dir = c:/php/extensions

Perhatikan tanda pemisah direktori yang dipakai di sini yaitu /, bukan \.

Langkah keenam: kopikan file php4ts.dll di direktori c:\php ke direktori c:\windows\system (untuk Windows 9x/Me) atau c:\winnt\system32 (untuk NT/2000/XP). Lalu bukalah file c:\Program Files\Apache Group\apache\conf\httpd.conf di Notepad dan tambahkan baris berikut di bawah baris LoadModule yang sudah ada:

LoadModule php4_module c:/php/sapi/php4apache.dll
AddType application/x-httpd-php .php

Dan tambahkan baris berikut di bawah baris-baris AddModule yang sudah ada:

AddModule mod_php4.c

Save file dan setelah itu restart Apache. Caranya, pilih Start Menu > Programs > Apache HTTP Server > Control Apache Server > Restart.

Langkah ketujuh: Kini Apache Anda telah memiliki kemampuan skripting PHP. Bagaimana cara mengujinya? Mari membuat skrip PHP kecil. Buatlah sebuah file di lokasi sbb: c:\Program Files\Apache Group\apache\htdocs\test.php dan isikan:



Lalu buka URL http://localhost/test.php di browser. Jika muncul tulisan “2” berarti instalasi berhasil.

Selesai. Ke nomor 99.
13. PHP versi RPM di Linux (5–10 menit)

Red Hat sejak versi 7.0 sudah menyertakan PHP4. Red Hat 6.2 masih menyertakan PHP3. Langkah panduan berikut dimaksudkan untuk instalasi PHP4 di Red Hat 6.2 atau Red Hat 7.x yang belum diinstal RPM PHP4. Jika Anda menggunakan Red Hat 7.x, coba cek dengan rpm -q php dan rpm -q mod_php (seperti pada waktu mengecek paket Apache). Jika belum ada, silakan instal dari CD instaler Red Hat.

Untuk Red Hat 6.2, kita dapat menggunakan paket-paket RPM PHP yang disiapkan oleh Troels Arvin. Caranya:

Langkah pertama: Pilih software > Semua paket > php-rpm-arvin dari menu utama CD. Atau, download paket-paket terbaru dari rpms.arvin.dk/php/.

Langkah kedua: Sebagai pilihan pertama, ambil file RPM gd, expat, mod_php, php, php-standalone, php-mysql, php-gd_with_gif. Untuk tiap file RPM dalam urutan tersebut, lakukan rpm -Uvh NAMAFILE. Atau, lakukan sekaligus dengan rpm -Uvh *.rpm. RPM mod_php akan secara otomatis menambahkan baris-baris yang diperlukan di httpd.conf Apache sehingga tidak perlu Anda edit manual.

Langkah ketiga: Restart Apache. Caranya: /etc/rc.d/init.d/httpd restart.

Langkah keempat: Cek PHP sbb. Buatlah sebuah file di /home/httpd/htdocs bernama test.php. Isikan sbb:



Save file dan buka http://localhost/test.php di browser. Anda akan melihat tulisan “2”, tanda PHP telah berjalan.

Selesai. Ke nomor 99.
14. PHP versi source code di Linux (20–30 menit)

Langkah pertama: Klik pilihan software > Semua paket > php dari menu utama CD lalu download file tarball .tar.gz-nya. Atau, download tarball PHP terbaru dari www.php.net.

Langkah kedua: Selesai didownload dan ditaruh ke direktori tertentu, ekstrak tarball ini dengan perintah:

# tar xfz php-4.0.x.tar.gz -C /usr/src

Dengan x menyatakan nomor versi yang sesungguhnya. Perintah tersebut akan mengekstrak file-file ke direktori /usr/src. Selanjutnya:

Langkah ketiga:

# cd /usr/src/php-4.0.x
# ./configure --with-apxs=/usr/local/apache/bin/apxs --with-mysql=/usr/local/mysql

Proses building tahap pertama adalah menjalankan skrip configure seperti di atas. Ada banyak opsi yang bisa dipilih, antara lain apakah ingin menginstal juga modul PHP untuk menggambar Flash, memroses PDF, dsb. Demi kesederhanaan, kita hanya akan memasukkan dua opsi: --with-apxs dan --with-mysql. Ingin mengetahui arti opsi-opsi ini? Ketikkan ./configure --help | less.

Langkah keempat: Setelah configure selesai, ketikkan:

# make

Inilah proses kompilasi yang sesungguhnya. Proses ini akan memakan waktu antara 15–30 menit, bergantung kecepatan komputer Anda. Setelah selesai dan kembali ke prompt:

Langkah kelima:

# make install

Ini proses mengkopi file-file hasil kompilasi ke tujuan akhir.

Langkah keenam: Edit file /usr/local/apache/conf/httpd.conf. Tambahkan baris berikut:

AddType application/x-httpd-php .php

Langkah ketujuh: Save file dan restart Apache. Caranya: /etc/rc.d/init.d/httpd restart.

Langkah kedelapan: Cek PHP dengan membuat file di /usr/local/apache/htdocs bernama test.php. Isikan sbb:



Save file dan buka http://localhost/test.php di browser. Anda akan melihat tulisan “2”, tanda PHP telah berjalan.


Selamat, Anda kini telah memiliki sistem PHP lokal yang bisa Anda pakai untuk belajar PHP, mencoba skrip-skrip PHP yang ada, dsb.

Jika Anda mengalami kesulitan, jangan langsung putus asa. Untuk pemula, saya sarankan mencoba dulu langkah termudah (menggunakan PHPTriad di Windows, atau paket RPM di Linux). Sempatkan membaca petunjuk instalasi (yang biasa bernama INSTALL di Unix) atau dokumentasi FAQ di CD.

Sekarang apa? Belajar! Silakan lihat manual PHP, atau kunjungi situs seperti www.phpbuilder.com. Atau, bergabunglah dengan milis-milis PHP yang ada dan mulai bertanya. Alamat-alamat milis, beserta situs-situs lain yang mungkin berguna juga untuk Anda, dapat dilihat di kotak Resource PHP. Selamat mencoba.
read more “Panduan Instalasi Sistem PHP”
read more “Panduan Instalasi Sistem PHP”

instalasi PHP

Instalasi PHP secara Manual

Setelah kita mengenal PHP seperti artikel yang ditulis mas Yudhi terdahulu, kali ini kita akan share-kan bagaimana cara instalasi php dengan cara yang mudah, terutama bagi yang mulai belajar pemrograman php. Bahasa pemrograman PHP (kita sebut PHP saja) akan jalan di lingkungan yang mendukung, bukan berdiri sendiri/stand alone, PHP akan jalan di lingkungan server (PWS,IIS, Apache dsb). Jika akan belajar PHP secara menyeluruh, kita harus instal program untuk database servernya seperti MySQL, MsSQL dsb, kemudian Mail Servernya seperti Mailer Daemo bisa juga yang lain tergantung selera masing-masing programmer. Kita bisa install semua program pendukung php tersebut secara terpisah.

Yang harus kita instal yaitu :

1. Instalasi Web Server terlebih dahulu (Pilih salah satu sesuai dengan selera)

  • PWS (Personal Web Server)

Bagi anda yang masih menggunakan windows 95, 98 SE dan NT
Microsoft tidak merekomendasikan install PWS di windows ME

  • IIS (Internet Information Service)

Bagi yang menggunakan windows 2000, XP keatas
Start >> Control Panel >> Add or Remove program >> Add/remove Windows Component

2. Instalasi PHP
Anda bisa download php di sini
Cara yang lebih mudah adalah instal PHP Installernya
Versi PHP untuk windows bisa di instal, PHP 5.2.6 installer [19,373Kb] - 6 May 2008
Versi terakhir bisa di Download disini


3. Instalasi Database
Intalasi MySQL server
Anda bisa lihat step by stepnya untuk PC windows disini

4. Instalasi Phpmyadmin
Untuk memudahkan dalam penanganan mySQL bisa mengunakan phpmyadmin
bisa anda download disini

Disamping Instalasi diatas, bisa juga ditambahkan instalasi Mail Server seperti Mailer Daemon dsb

Instalasi Easyphp

Sebenarnya ada cara yang lebih mudah untuk intalasi ketiga program tersebut diatas menjadi satu. Dan salah satu contohnya yang saya pakai adalah easyphp, anda bisa melihat websitenya disini, anda bisa langsung download easyphp versi 1.7-2.0b1 disini


Easyphp adalah integrasi antara apache server, MySQL, PHP juga penanganan database menggunakan phpmyadmin dalam satu kesatuan, mudah dalam instalasi dan penggunaannya.

Langkah-langkah Intalasinya

Langkah 1. Jalankan file Easyphp yang telah anda download
Untuk instalasi kita pakai easyphp versi 1.8, untuk versi 2.0 b1 setelah kami coba masih belum berjalan dengan sempurna, setelah kita jalankan program installernya ikuti dengan teliti step by step prosedurnya

Setelah ter-instal dengan sempurna, akan muncul icon Easyphp di pojok kiri bawah dengan indikator warna merah berkedip berarti program easyphp telah berjalan dengan normal.
Klik kiri pada ico tray easyphp di pojok kanan bawah hasilnya harusnya seperti berikut :


Langkah 2. Seting Easyphp anda
Klik Kanan pada icon tray Easyphp di pojok kanan bawah

Sudah tersedia pilihan bahasa Indonesia pada versi ini

Langkah 3. Testing
Buat script kecil pada notepad atau script builder yang lain :

 
phpinfo();
?>

Simpan dengan nama file info.php
Simpan misalnya pada folder :
X:\Program Files\EasyPHP1-8\www (Tergantung dimana anda instal easyphp anda)
Jalankan web lokal pada easyphp anda

Setelah kita jalankan, kita ketik info.php di browser lokal kita, hasilnya seharusnya sebagai berikut :

Kemudian kita jalankan juga phpmyadmin
Klik kanan pada icon tray easyphp >> konfiguration >> PhpMyAdmin (Ctr+Y), hasilnya harusnya sebagai berikut :

Easyphp sudah siap kita gunakan.
Ingat, Simpan folder/file php anda di alamat anda instal file easyphp anda tadi, misalnya :
X:\Program Files\EasyPHP1-8\www (x=drive dimana anda instal easyphp anda)
Pada menu browser anda jalankan alamat file/folder php anda di :
http://127.0.0.1/ atau http://localhost/

Selamat berkreasi

read more “instalasi PHP”
read more “instalasi PHP”

Kamis, 23 April 2009

step-step instalasi Mikrotik routerOS

Sebelumnya persiapkan dulu cd instalasi miktorik, kalau belum punya ya silahkan cari pinjaman atau download dulu file ISO mikrotik di sini. Setelah cd siap maka masukkan ke cdrom dan lakukan boot from cd.
pastikan komputer yang akan dipergunakan memiliki minimal satu ethernet card.

Setelah proses booting selesai maka akan muncul tampilan berikut (klik untuk gambar yang lebih jelas):
mikrotik
Tampilan diatas adalah pilihan paket-paket yang akan di install, tekan 'a' untuk menginstall semuanya dan diteruskan dengan menekan 'I' untuk melanjutkan proses instalasi.

Proses instalasi dilanjutkan dengan pembuatan partisi dan format harddisk, harap diingat bahwa mikrotik akan mengambil semua space yang ada di harddisk. karena itu tidak disarankan utk menginstall mikrotik pada harddisk operasional yang berisi data-data penting seperti mp3 atau mungkin file avi kesayangan anda. (lho kok data operasional penting mp3 dan avi .. jangan jangan :-D )

Setelah melakukan pembuatan partisi dan memformat harddisk maka tahap terakhir adalah menginstall paket-paket yang dipilih pada awal tadi ke dalam harddisk. setelah selesai tekan enter untuk reboot.

Mikrotik yang baru saja di download dan di install adalah versi shareware yang hanya bisa dipergunakan sementara dan akan bisa dipergunakan lebih lanjut bila melakukan registrasi terlebih dahulu, tapi jangan khawatir, versi ini sudah cukup untuk dipakai belajar kok.



Mikrotik telah selesai di install, dan bisa dipergunakan dengan login sebagai user admin dan tanpa password.




Selanjutnya adalah setting network, sebagai contoh mikrotik akan diberi alamat ip 192.168.202.1 dengan netmask 255.255.255.0.

Untuk itu ketikkan pada console perintah berikut

/ip address add address=192.168.202.1 broadcast=192.168.202.255 network=192.168.202.0 netmask=255.255.255.0 interface=ether1
Nah sekarang mikrotik sudah bisa diremote baik dengan telnet maupun dengan Winbox. Winbox adalah sebuah utility untuk melakukan remote ke server mikrotik kita dalam mode GUI.

Untuk mendapatkan winbox, buka browser dan arahkan ke http://192.168.202.1/winbox/winbox.exe

Berikut ini screenshot dari winbox tersebut


Demikian step-step instalasi mikrotik yang bisa saya sampaikan, selanjutnya Insya Allah di kesempatan lain akan saya lanjutkan dengan konfigurasi fitur-fitur mikrotik lainnya.
read more “ ”
read more “ ”

Rabu, 22 April 2009

instalasi suse 10.2

Terbesar Linux acara ini adalah Desember tanpa keraguan yang baru SUSE. It was announced early, the scheduled date was met and on the 7th of December the much awaited SUSE 10.2 was out and available for download. Ia mengumumkan awal, yang dijadwalkan tanggal telah bertemu dan pada 7 Desember yang banyak ditunggu SUSE 10,2 telah keluar dan tersedia untuk download. This time SUSE was in a very good position. SUSE saat ini berada di posisi yang sangat bagus. Ubuntu 6.10, Fedora Core 6 and Mandriva 2007 were released in October, and this gave SUSE nearly two months to inspect them, learn from their respective innovations and make SUSE 10.2 the best desktop Linux distribution available on the market. Ubuntu 6.10, Fedora Core 6 dan Mandriva 2007 yang dirilis pada bulan Oktober, dan ini memberi SUSE hampir dua bulan untuk memeriksa mereka, belajar dari masing-masing dan membuat inovasi yang terbaik SUSE 10,2 desktop distribusi Linux yang tersedia di pasar. Had they done so? Seandainya mereka melakukannya? I couldn't wait to find out! Saya tidak dapat menunggu untuk mencari tahu!

SUSE 10.2 can be downloaded as a DVD or as a set of 5 CDs for x86, x86-64 and PPC architectures. SUSE 10,2 dapat didownload sebagai DVD atau sebagai kumpulan 5 CD untuk x86, x86-64 dan arsitektur PPC. There are also two additional CDs that you can download, one that contains language packs and the other one for non-open-source software. Terdapat juga dua CD tambahan yang dapat Anda download, yang berisi satu paket bahasa dan yang satu untuk non-perangkat lunak sumber terbuka. Of course everything is also available from the repositories, so if you're only interested in a default English Gnome or KDE desktop installation, all you need is to download the first three CDs. Tentu saja semuanya juga tersedia di repositori, jadi jika Anda hanya tertarik pada standar Inggris desktop Gnome atau KDE instalasi, anda hanya butuh untuk men-download pertama tiga CD.

I found the mirrors to be quite fast and it only took me an hour to download all three CDs. Saya menemukan mirrors yang akan cukup cepat dan saya hanya mengambil satu jam untuk men-download semua tiga CD. You can get them from here via HTTP or BitTorrent: http://en.opensuse.org/Released_Version Anda bisa mendapatkannya dari sini melalui HTTP atau BitTorrent: http://en.opensuse.org/Released_Version

The DVD contains both free, non-free and source packages. DVD berisi baik gratis, tidak bebas dan sumber paket. Also, A live DVD should follow the release and be available in the forthcoming days. Selain itu, J live DVD harus mengikuti rilis dan akan tersedia di bulan yg akan datang.

Installing SUSE 10.2 Instalasi SUSE 10,2

SUSE's installer is quite impressive. SUSE dari installer cukup mengesankan. If you like options and the ability to choose every single detail of your installation, you'll love it. Jika Anda ingin pilihan dan kemampuan untuk memilih setiap detail anda instalasi, anda akan menyukainya. It is designed to be both simple and comprehensive to suit both novice and experienced users. Perangkat ini dirancang untuk menjadi baik sederhana dan komprehensif baik sesuai novice dan berpengalaman pengguna. At every stage of the installation you can see where you are and what remains to be done. Pada setiap tahap proses instalasi, anda dapat melihat di mana Anda berada dan apa yang masih harus dilakukan. It starts by asking you about your default language. Dimulai oleh meminta Anda tentang standar bahasa. Then it proposes to check your installation medias. Lalu ia mengusulkan untuk memeriksa instalasi Medias. After that you need to read a license agreement and you can choose whether you want to upgrade from a previous version of SUSE or go for a new installation. Setelah itu Anda harus membaca perjanjian lisensi dan Anda dapat memilih apakah Anda ingin meng-upgrade dari versi sebelumnya SUSE atau pergi untuk instalasi baru.There's also an option which you can select if you downloaded the Add-on CD, which allows you to install non-free software from it. Ada juga salah satu pilihan yang dapat Anda pilih jika Anda men-download Add-on CD, yang memungkinkan anda untuk menginstal perangkat lunak tidak bebas dari itu. You then need to select your desktop. Maka Anda harus memilih desktop Anda. Gnome and KDE are available and none is selected by default. Gnome dan KDE yang tersedia dan tidak ada yang dipilih secara default. For the purpose of this review I chose to go for Gnome. Untuk tujuan review ini saya memilih untuk pergi untuk Gnome.

And then... Dan kemudian ... you're done. Anda sudah selesai. A summary appears on the screen and you just need to press "Next" to proceed... Ringkasan muncul di layar dan Anda hanya perlu menekan "Next" untuk melanjutkan ... Oh! Oh! But not so fast! Tetapi tidak begitu cepat! If you actually look at the summary you can see that the default option for partitioning your drive is simply to remove everything! Jika Anda benar-benar melihat ringkasan anda dapat melihat bahwa pilihan default untuk partisi drive Anda cukup untuk menghapus semuanya! I can understand that partitioning was made optional so that novice users wouldn't have to care about it, but deleting all their data is definitely not what I would have chosen for them to be the default option. Saya dapat memahami bahwa partisi dibuat novice opsional sehingga pengguna tidak harus peduli, tetapi menghapus semua data yang pasti apa yang saya tidak akan memilih mereka untuk menjadi pilihan default. On top of that, the partitioning tools didn't prove to be very intuitive. Selain itu, tool partisi tidak dapat membuktikan sangat intuitif.Another bad thing about the installer is that it installs GRUB on the target partition by default. Lain hal buruk tentang installer adalah menginstal GRUB di partisi target secara default. Most users prefer to put it in the MBR, so be careful about that summary and even though it seems "optional", chances are you don't want to go for the default options! Kebanyakan pengguna lebih memilih untuk meletakkannya di MBR, agar berhati-hati tentang yang ringkas dan walaupun tampaknya "opsional", kemungkinan Anda tidak ingin pergi untuk default pilihan!

Although the installer is more responsive and faster than it was in the previous release... Walaupun installer lebih responsif dan lebih cepat dari pada rilis sebelumnya ... Although you can define exactly which packages get installed and get total control on every aspect of the installation... Meskipun Anda dapat menentukan justru mendapatkan paket yang terpasang dan mendapatkan kontrol total pada setiap aspek proses instalasi ... Although you are shown the time remaining between each CD, this installer is not as cool as the one found in Fedora Core. Meskipun Anda akan ditampilkan dengan waktu yang tersisa di antara setiap CD, installer ini tidak tenang dan sebagai salah satu yang ditemukan di Fedora Core. For instance, it doesn't show where its logs are kept and doesn't allow you to save the choices you made in order to automate future installations. Sebagai contoh, tidak menunjukkan tempat nya log disimpan dan tidak memungkinkan Anda untuk menyimpan pilihan Anda lakukan untuk masa depan instalasi otomatis. During the installation of the packages (which is quite long) you can't access the Release Notes, so you basically get bored waiting for the installation to complete, and when the notes finally become available at the end of the process you're ready to play with SUSE so you're not going to take time to read them. Selama instalasi paket-paket (yang cukup panjang), Anda tidak dapat mengakses Release Notes, jadi pada dasarnya anda bisa bosan menunggu instalasi sampai selesai, dan ketika akhirnya menjadi catatan yang tersedia pada akhir proses Anda siap bermain dengan SUSE sehingga Anda tidak akan memerlukan waktu untuk membacanya.

The message that asks you to insert CD3, is not labeled "Please insert CD3" but "insert '20061207-124705 CD3'" and if you'd like more esotericism you can press "show detail" on it :) It looks like some developer left the debug traces turned on (actually while I'm talking about that... dmesg is full of debug message from the wifi eth1 interface on my machine). Pesan yang meminta Anda untuk memasukkan CD3, tidak berlabel "Silakan masukkan CD3" tetapi "memasukkan'20061207-124705 CD3" dan jika ingin lebih esotericism Anda dapat menekan "show detail" on it:) Sepertinya beberapa pengembang meninggalkan bekas debug dihidupkan (sebenarnya ketika saya berbicara tentang ... dmesg adalah yang penuh dengan pesan debug dari wifi eth1 interface pada mesin).

Overall, it's a good installer. Secara keseluruhan, it's a good installer. It's full of options and it does the job. Ada yang penuh dengan pilihan dan melakukan pekerjaan. It's not fun though and it can be confusing for a novice user. It's not fun though dan dapat membingungkan pengguna untuk novice.

Inside SUSE 10.2 Di dalam SUSE 10,2

Artwork Artwork

There's a nice and Christmassy surprise in SUSE 10.2. There's a nice surprise di hari Natal dan SUSE 10,2. The Grub screen shows a little snowy part of the sea ice on top of which is an igloo and a bunch of penguins originated from Pingus. Grub layar yang menunjukkan sedikit salju bagian dari laut es di atas yang merupakan rumah salju bangsa Eskimo dan bunch of penguins berasal dari Pingus. One even has a Christmas hat. Satu bahkan memiliki topi Natal. The boot splash is neat, and although it doesn't show any progress bar it looks very professional. Boot splash yang rapi, dan meskipun tidak menunjukkan kemajuan apapun bar tampak sangat profesional. As usual the SUSE desktop also looks really nice and comes with a nice selection of icons and wallpapers. Seperti biasa pada desktop SUSE juga terlihat sangat bagus dan dilengkapi dengan bagus sekali pilihan wallpaper dan ikon. The default theme is Gilouche and the default icon set is Industrial. Default adalah tema Gilouche dan standar yang ditetapkan icon Industri.

The default SUSE 10.2 Gnome desktop Default SUSE 10,2 desktop Gnome

Desktop Desktop

SUSE made a lot of changes to the default Gnome desktop. SUSE melakukan banyak perubahan pada standar desktop Gnome. The most obvious one is the Gnome menu. Yang paling jelas adalah Gnome menu. It was replaced with Slab which represents an entirely new way to access applications and documents. Ia digantikan dengan slab yang seluruhnya merupakan cara baru untuk mengakses aplikasi dan dokumen. Instead of showing a list, Slab shows an interactive area from which you can access nearly everything on your computer: Your favorite applications, most recently opened documents, your home folder, etc... Alih-alih menunjukkan daftar, slab menunjukkan interaktif daerah di mana Anda dapat mengakses hampir semua pada komputer Anda: aplikasi favorit Anda, baru-baru ini membuka dokumen, folder rumah Anda, dll .. Slab also integrates Beagle and a lot of other features, so you can search for nearly everything from your main menu, log out from it as well, access the help, monitor you network interface, launch the control center, the system monitor, and even the package manager. Slab juga terintegrasi Beagle dan banyak fitur lainnya, sehingga Anda dapat mencari hampir semua dari menu utama, keluar dari situ juga, akses bantuan, anda memonitor jaringan, meluncurkan pusat kontrol, sistem pemantauan, dan bahkan paket manajer. One place to do it all. Satu tempat untuk melakukan itu semua.

To be honest, it looks really nice. To be honest, it looks really nice. I'm not entirely used to it and I really don't know if I'll prefer this or the traditional way in the long term, but thumbs up to SUSE for the innovative ideas they put into this! Saya tidak sepenuhnya digunakan untuk itu dan saya benar-benar tidak tahu apakah saya akan memilih ini atau cara tradisional dalam jangka panjang, namun hingga SUSE jempol untuk ide-ide inovatif mereka dimasukkan ke dalam ini!

Slab, a beautiful replacement for the Gnome "Applications" and "Places" menus Slab, yang indah penggantian untuk Gnome "Aplikasi" dan "Places" menu

The traditional Gnome "System" menu also disappeared and was replaced with a "Control Center" which centralizes all aspects from the Gnome and Yast configuration, and which also looks very nice. Tradisional Gnome "Sistem" menu juga hilang dan diganti dengan "Pusat" yang centralizes semua aspek dari Gnome dan konfigurasi Yast, dan yang juga terlihat sangat bagus.

Nautilus showing the home folder, the network and the computer. Nautilus menunjukkan rumah folder, jaringan dan komputer.

Finally, there is only one panel and it is placed at the bottom of the screen. Akhirnya, hanya ada satu dan panel ditempatkan pada bagian bawah layar. Apart from the fact that it reminds some people of Microsoft Windows, it makes the menus harder to access. Terlepas dari kenyataan bahwa beberapa orang mengingatkan Microsoft Windows, ini membuat sulit untuk mengakses menu.However that's not an issue here since they were replaced with Slab. Namun hal tersebut tidak akan menjadi masalah di sini karena mereka telah diganti dengan slab. The absence of a second panel also gives applications more space to show their content, and this is quite positive. Tidak adanya kedua aplikasi panel juga memberikan ruang lebih banyak untuk menampilkan konten, dan ini sangat positif.

Default Selection of Software Default Pemilihan Software

SUSE 10.2 comes with Firefox 2.0, OpenOffice 2.0.4 and Evolution 2.8.2. SUSE datang dengan 10,2 Firefox 2.0, OpenOffice 2.0.4 dan Evolution 2.8.2. The kernel is 2.6.18.2. Adalah kernel 2.6.18.2. I only downloaded the first three CDs and went for the default selection during the installation process. Saya hanya download pertama tiga CD dan pergi untuk default pilihan selama proses instalasi. I was surprised by the large collection of software that was installed by default. Saya terkejut oleh besarnya kumpulan perangkat lunak yang telah terinstal secara default. I couldn't find any IRC client installed, but apart from that there was an application for nearly every basic need and a large collection of games too. Saya tidak dapat menemukan klien IRC terinstal, tetapi selain itu ada aplikasi untuk hampir semua kebutuhan dasar dan besar kumpulan permainan juga. F-Spot and Gaim (although it's version 1.5) were also present. F-Spot dan Gaim (meskipun versi 1.5) juga hadir.

Evolution 2.8.2 and Firefox 2.0 Evolution 2.8.2 dan Firefox 2,0

Package Manager and Configuration Tools Paket Manager dan Konfigurasi Alat

The last time I reviewed SUSE, my main complaint was about its package manager. Terakhir kali saya diperiksa SUSE, keluhan utama saya adalah tentang para manajer paket. Improvements were announced in SUSE 10.2's Release Notes so I had a look. Perbaikan telah diumumkan di SUSE 10,2 's Release Catatan sehingga aku lihat.

First, the package manager doesn't know where and how to find its sources and repositories. Pertama, paket manajer tidak tahu di mana dan bagaimana untuk mencari sumber-nya dan repositori. You have to find that information and set it yourself. Anda telah menemukan bahwa informasi dan mengatur sendiri. There is also too many choices and not enough default values in Yast to configure this. Ada juga terlalu banyak pilihan dan tidak cukup nilai-nilai default di Yast untuk mengkonfigurasi ini. If you're not used to SUSE you'll probably be lost. Jika Anda tidak digunakan untuk SUSE Anda mungkin akan hilang. I had a look at the opensuse.org website and found out that I could add the following repositories: Saya telah lihat di website opensuse.org dan menemukan bahwa saya dapat menambahkan repositori berikut:

http://download.opensuse.org/distribution/10.2/repo/oss http://download.opensuse.org/distribution/10.2/repo/oss
http://download.opensuse.org/distribution/10.2/repo/non-oss http://download.opensuse.org/distribution/10.2/repo/non-oss

So I went to Yast to add these "installation sources". Jadi saya pergi ke Yast untuk menambahkan "instalasi sumber". I clicked on "Add", I "specified the URL" and after waiting for more than 35 minutes for the first repository to be added, I decided to give up. Saya klik "Tambah", saya "ditentukan URL" dan setelah menunggu selama lebih dari 35 menit untuk pertama akan ditambahkan ke repositori, saya memutuskan untuk menyerah. An applet is present on the panel for the Software Updater. Applet yang hadir pada panel untuk Software Updater.It probably works fine, but without repositories there's no much point to it. Mungkin bekerja dengan baik, tapi tanpa repositori tidak ada banyak untuk itu. It takes a few seconds to APT to fetch the list and configuration for a repository, and I doubt SUSE's have more packages than Debian and Ubuntu have, so what can justify a 35 minutes wait? Memerlukan waktu beberapa detik untuk APT untuk mengambil daftar dan konfigurasi untuk repositori, dan saya ragu dari SUSE memiliki lebih dari paket Debian dan Ubuntu ada, jadi apa yang dapat membenarkan 35 menit menunggu? I hope this is only happening to me or that it's due to the repositories not being ready for the new release yet. Saya berharap hal ini hanya terjadi kepada saya atau bahwa karena repositori yang tidak siap untuk rilis yet. (although it's version 1.5) were also present. (meskipun versi 1.5) juga hadir.

SUSE's Package Manager, sluggish and not intuitive SUSE's Package Manager, lamban dan tidak intuitif

The configuration tools on the other hand are great. Konfigurasi perangkat di sisi lain yang besar. They're centraed in a place called the "Control Center". They're centraed di tempat yang bernama "Pusat". It has all the features usually found in the Gnome "Preferences" menu plus a few others added by SUSE. Ia memiliki semua fitur yang biasanya ditemukan pada Gnome "Preferences" ditambah beberapa menu lain ditambahkan oleh SUSE. The interface is very nice looking and also very intuitive. Antarmuka yang sangat bagus dan juga terlihat sangat intuitif. From the Control Center you can also access Yast to administer the computer, its hardware, network and services. Dari Pusat Kontrol Anda juga dapat mengelola Yast ke komputer, dan perangkat keras, jaringan dan layanan.

The Control Center, a beautifully centralized configuration tool Pusat Kontrol, yang indah sentralisasi konfigurasi alat

Multimedia Multimedia

If you download the CD edition of SUSE 10.2 you get a 100% free desktop. Jika Anda men-download CD edisi SUSE 10,2 Anda mendapatkan 100% gratis desktop.So restricted formats like MP3, DivX...etc are not supported by default. Jadi dibatasi format seperti MP3, DivX etc ... tidak didukung secara default. It is easy however to add support for these formats by installing a few packages and extra software. Namun, sangatlah mudah untuk menambahkan dukungan untuk format ini dengan menginstal beberapa paket tambahan dan perangkat lunak. In this release the Add-on CD also makes this process easier. Dalam rilis ini Tambah-on CD juga membuat proses ini lebih mudah.

Networking Jaringan

SUSE 10.2 comes with the Network Manager applet and the Control Center allows you to choose whether you want to use it or not. SUSE datang dengan 10,2 Jaringan applet Manager Pusat Pengendalian dan memungkinkan Anda untuk memilih apakah Anda ingin menggunakannya atau tidak. The configuration is very easy and this represents an ideal solution for laptops. Konfigurasi yang sangat mudah dan ini merupakan solusi ideal untuk laptop. The Gnome desktop has all the tools necessary to access remote servers and to browse Windows shared folders. Desktop Gnome yang memiliki semua peralatan yang diperlukan untuk mengakses server jauh untuk mencari dan berbagi folder Windows.

Hardware Recognition Hardware Pengakuan

I was very disappointed with the hardware recognition in SUSE 10.2. Saya sangat kecewa dengan hardware di SUSE pengakuan 10,2. As soon as the system was installed I ran into problems. Segera setelah sistem terinstal Aku berlari ke dalam masalah. In a majority of cases my hardware was detected but not set correctly. Dalam mayoritas kasus saya hardware terdeteksi tetapi tidak diatur dengan benar.

My i855 graphic card was detected but Yast could not activate the 3D on it. Saya i855 kartu grafis Yast terdeteksi tetapi tidak dapat mengaktifkan 3D di atasnya.This is something that worked out of the box on every other distribution so I was quite surprised to see that I wouldn't be able to run Xgl/Compiz in Novell's own distribution. Ini adalah sesuatu yang bekerja dari kotak pada setiap distribusi sehingga saya cukup terkejut melihat bahwa saya tidak akan dapat menjalankan Xgl / Compiz di Novell sendiri distribusi. I tried to set my screen resolution to 1280x768, but it didn't work either. Saya mencoba untuk mengatur resolusi layar saya ke 1280x768, tetapi tidak berfungsi baik. The 915resolution was installed by default, but most of its modes were wasted.. 915resolution yang telah terinstal secara default, namun sebagian besar dari modus yang gersang .. . . some resolutions settings taking two slots while other ones were simply not set at all. beberapa pengaturan resolusi mengambil dua slot sementara yang lainnya yang tidak diatur sama sekali. I had to tweak the modes and some configuration files to get my 1280x768 resolution working. Saya harus mencubit modus dan beberapa file konfigurasi untuk mendapatkan resolusi 1280x768 saya bekerja.

My ipw2200 Wifi card was detected but it didn't work either. Saya ipw2200 Wifi kartu terdeteksi tapi tidak berfungsi baik. I think this is because of licensing issues though, and it worked perfectly after I installed the ipw-firmware-7.31.noarch RPM package. Saya rasa ini adalah karena masalah perizinan lama, dan bekerja dengan baik setelah saya menginstal ipw-firmware-7.31.noarch RPM paket.

The release notes announced improvements on the detection of internal SD readers, so I thought maybe my Sony memory card reader would be detected as well. Catatan mengumumkan rilis perbaikan pada deteksi internal SD pembaca, jadi saya pikir mungkin saya Sony kartu memori akan terdeteksi juga. It wasn't. It wasn't.

Finally, I had a problem with my sound card which I never had before. Akhirnya, saya mempunyai masalah dengan kartu suara yang tidak pernah saya miliki sebelumnya. It simply wasn't configured. Ini hanya tidak dikonfigurasi. I went to Yast, and it started to work after I "automatically configured" it. Aku pergi ke Yast, dan mulai bekerja setelah saya "dikonfigurasi secara otomatis" it. Why didn't the installer do that for me? Mengapa tidak installer melakukannya untuk saya? I really don't know. Saya benar-benar tidak tahu.

There were some good things though. Terdapat beberapa baik though. For instance, the power management was improved and I could hibernate my Sony Vaio T2XP for the first time under Linux, without configuration :) Misalnya, meningkatkan daya manajemen dan saya dapat hibernate saya Sony Vaio T2XP untuk pertama kalinya pada Linux, tanpa konfigurasi:)

Speed Kecepatan

I couldn't test the speed of the system with the 3D effects activated, but I can say that I found SUSE 10.2 to be responsive and the applications were fast to launch. Saya tidak dapat menguji kecepatan sistem dengan efek 3D diaktifkan, tapi saya bisa mengatakan bahwa saya menemukan 10,2 SUSE harus responsif dan aplikasi yang cepat untuk memulai. Of course it doesn't benefit from Ubuntu's upstart and in comparison it was quite slow to start. Tentu saja tidak mendapat manfaat dari Ubuntu kaya baru dan perbandingan itu cukup lambat untuk memulai. On my computer, from the Grub menu to a fully operation Gnome desktop, it took 1m54s. Di komputer saya, dari Grub menu yang penuh operasi desktop Gnome, ia mengambil 1m54s.

Conclusion Kesimpulan

Well, what can I say about SUSE 10.2? Well, apa yang bisa saya katakan tentang SUSE 10,2? I'm very disappointed in it. Saya sangat kecewa di dalamnya. It hasn't changed much. Belum banyak berubah. It still is one of the best desktop Linux solutions available, its configuration tools are brilliant, its Gnome desktop is great and uniquely designed but the quality of its package manager is simply unacceptable. Masih merupakan salah satu solusi terbaik desktop Linux yang tersedia, dan alat-alat konfigurasi yang cemerlang, dan desktop Gnome yang besar dan unik dirancang tetapi kualitas para manajer paket hanya tidak dapat diterima. If you've ever used APT before you can't decently consider using this. Jika Anda pernah digunakan APT sebelum Anda tidak dapat menggunakan sopan ini. I had a few problems with the hardware detection and I would have solved them, but if the package manager is bad why would I bother? Saya mempunyai beberapa masalah dengan deteksi perangkat keras dan saya akan dipecahkan mereka, tetapi jika paket manajer adalah buruk mengapa saya ganggu? This release is better than the one before, and SUSE did what they did best: a great desktop with great configuration tools. Ini adalah rilis yang lebih baik dari sebelumnya, dan SUSE melakukan apa yang mereka kerjakan terbaik: desktop yang besar dengan alat-alat konfigurasi. Maybe it is time however they learn from others and start addressing what doesn't work. Mungkin sudah waktunya namun mereka belajar dari orang lain dan mulai menangani apa yang tidak bekerja.There are better solutions out there for novice users, and there are better solutions for experienced users as well. Ada solusi yang lebih baik itu untuk novice user, dan ada solusi yang lebih baik bagi para pengguna juga. When I look at this I understand why some people love SUSE, but I also remember why I'm not using it. Ketika saya melihat ini saya mengerti mengapa sebagian orang suka SUSE, tapi saya juga ingat mengapa saya tidak menggunakannya.

read more “instalasi suse 10.2”
read more “instalasi suse 10.2”